Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) paling diminati dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan. Keduanya berhasil menarik minat lebih dari 20 ribu mahasiswa dari jalur undangan dari pilihan pertama.
Sementara untuk PTN di wilayah Panitia Lokal (Panlok) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merupakan PTN yang paling banyak diminati. Unesa menyediakan 1.734 kursi untuk jalur undangan. Sementara peminatnya lebih dari 9.334 siswa. Itu hanya untuk menjadikan Unesa sebagai pilihan pertama.
“Jumlahnya sudah cukup memuaskan dan saya kira mencukupi untuk kita lakukan proses seleksi bagi pendaftar jalur undangan,” ujar Kisyani Laksono, Pembantu Rektor I Unesa, Kamis (17/3).
Ia mengatakan, ada perubahan mindset di masyarakat terhadap profesi guru yang notabene merupakan lulusan Unesa. Profesi guru, kata dia, sudah dianggap memiliki prestise dan menjanjikan karena adanya pemberian tunjangan bagi guru. Tak heran jika pendaftar di Unesa jumlahnya cukup banyak. “Kalau dulu mungkin tidak banyak yang minat, tapi belakangan ini nampaknya ada pergeseran sehingga peminat di Unesa dan PTN eks IKIP makin diminati,” ujarnya.
Secara terpisah Arif Djunaidy, Pembantu Rektor I Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyatakan, jumlah pendaftar jalur undangan secara umum sudah melebihi target. Arif menyatakan jumlah pendaftar jalur undangan memang seharusnya lebih sedikit ketimbang jalur ujian tulis. Ini karena jalur undangan diperuntukkan untuk siswa yang memiliki prestasi tinggi.
Jumlah peserta SNMPTN jalur undangan yang direkomendasikan kepala sekolah ke panitia sebanyak 235.465 siswa. Jumlah itu terdiri atas 165.446 siswa jalur undangan murni dan 70.019 jalur bidikmisi (siswa miskin berprestasi). Dari jumlah tersebut yang melakukan registrasi hingga hari terakhir kemarin mencapai 233.898 siswa atau 90 persen lebih. ITS sendiri menyediakan 974 kursi untuk jalur undangan. “Yang punya prestasi tinggi itu memang cuma sedikit, kalau yang banyak itu kan artinya rata-rata. Karena rata-rata itu lah akhirnya diberlakukan tes untuk yang akan masuk,” ujarnya.
Setelah dinyatakan ditutup, PTN akan segera melakukan seleksi terhadap peserta jalur undangan. Indikatornya adalah nilai raport yang akan dipadukan dengan nilai Ujian Nasional (UN). Selain itu track record sekolah juga akan dinilai. Serta nilai rata-rata dari hasil ujian tulis SNMPTN dari sekolah yang bersangkutan. “Indeks prestasi dari alumni asal sekolah yang ada di PTN kami juga akan jadikan bahan pertimbangan,” ujarnya.
Namun, kata dia, bisa saja PTN memberikan kebijakan pemerataan bagi siswa dari luar daerah lain. Tak hanya itu, PTN juga bisa mengambil siswa yang urutannya lebih rendah untuk masuk jika siswa tersebut memenuhi syarat sebagai penerima beasiswa bidik misi.
Sementara untuk PTN di wilayah Panitia Lokal (Panlok) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merupakan PTN yang paling banyak diminati. Unesa menyediakan 1.734 kursi untuk jalur undangan. Sementara peminatnya lebih dari 9.334 siswa. Itu hanya untuk menjadikan Unesa sebagai pilihan pertama.
“Jumlahnya sudah cukup memuaskan dan saya kira mencukupi untuk kita lakukan proses seleksi bagi pendaftar jalur undangan,” ujar Kisyani Laksono, Pembantu Rektor I Unesa, Kamis (17/3).
Ia mengatakan, ada perubahan mindset di masyarakat terhadap profesi guru yang notabene merupakan lulusan Unesa. Profesi guru, kata dia, sudah dianggap memiliki prestise dan menjanjikan karena adanya pemberian tunjangan bagi guru. Tak heran jika pendaftar di Unesa jumlahnya cukup banyak. “Kalau dulu mungkin tidak banyak yang minat, tapi belakangan ini nampaknya ada pergeseran sehingga peminat di Unesa dan PTN eks IKIP makin diminati,” ujarnya.
Secara terpisah Arif Djunaidy, Pembantu Rektor I Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyatakan, jumlah pendaftar jalur undangan secara umum sudah melebihi target. Arif menyatakan jumlah pendaftar jalur undangan memang seharusnya lebih sedikit ketimbang jalur ujian tulis. Ini karena jalur undangan diperuntukkan untuk siswa yang memiliki prestasi tinggi.
Jumlah peserta SNMPTN jalur undangan yang direkomendasikan kepala sekolah ke panitia sebanyak 235.465 siswa. Jumlah itu terdiri atas 165.446 siswa jalur undangan murni dan 70.019 jalur bidikmisi (siswa miskin berprestasi). Dari jumlah tersebut yang melakukan registrasi hingga hari terakhir kemarin mencapai 233.898 siswa atau 90 persen lebih. ITS sendiri menyediakan 974 kursi untuk jalur undangan. “Yang punya prestasi tinggi itu memang cuma sedikit, kalau yang banyak itu kan artinya rata-rata. Karena rata-rata itu lah akhirnya diberlakukan tes untuk yang akan masuk,” ujarnya.
Setelah dinyatakan ditutup, PTN akan segera melakukan seleksi terhadap peserta jalur undangan. Indikatornya adalah nilai raport yang akan dipadukan dengan nilai Ujian Nasional (UN). Selain itu track record sekolah juga akan dinilai. Serta nilai rata-rata dari hasil ujian tulis SNMPTN dari sekolah yang bersangkutan. “Indeks prestasi dari alumni asal sekolah yang ada di PTN kami juga akan jadikan bahan pertimbangan,” ujarnya.
Namun, kata dia, bisa saja PTN memberikan kebijakan pemerataan bagi siswa dari luar daerah lain. Tak hanya itu, PTN juga bisa mengambil siswa yang urutannya lebih rendah untuk masuk jika siswa tersebut memenuhi syarat sebagai penerima beasiswa bidik misi.
“Kebijakan itu ada di tangan masing-masing Rektor, yang jelas yang menjadikan pilihan pertama itu akan diutamakan. Setelah itu seluruh Rektor akan rapat kembali untuk melakukan seleksi pilihan keduanya,” ujarnya.
Pengumuman peserta yang dinyatakan diterima melalui jalur undangan dilakukan pada 18 Mei mendatang. Sedangkan untuk pendaftaran ulang akan dilakukan pada 31 Mei dan 1 Juni yang bersamaan dengan ujian tulis SNMPTN.